Wednesday, April 27, 2011

KETERPISAHAN MENGHASILKAN BERKAT


Ibr. 12:1-6

Keterpisahan dengan orang yang kita kasihi seringkali menggoreskan luka yang dalam dalam hati. Apalagi ketika ditinggal oleh seorang yang menjadi teladan, pemimpin, atau figur yang kita kagumi dan banggakan. Keterpisahan juga seringkali berarti berhentinya sebuah karya, atau pekerjaan yang disebabkan sang pemimpin tidak lagi ada di tempat yang seharusnya.

Namun, ada pula keterpisahan yang justru menghasilkan atau mendatangkan berkat, mendatangkan suatu karya yang lebih besar. Ketika Yesus, Sang Guru Agung kembali ke Surga, para murid mengalami keterpisahan secara fisik. Dalam keseharian, mereka tidak lagi dapat berjumpa dan bertatap mata dengan figur pemimpin dan teladan hidup mereka. Roh Kudus yang dicurahkan ke atas mereka, Dialah yang memberikan keberanian kepada para murid untuk bersaksi dan melayani di tengah keterpisahan fisik dengan Yesus. Sekalipun dalam pelayanan para murid ada banyak tantangan, mereka dikuatkan dan semakin berani meneruskan karya Yesus di dalam dunia, yakni melakukan apa yang Yesus lakukan dan melakukan apa yang Yesus katakan.

Kini, tugas para murid itu ada di dalam tanggungjawab kita semua sebagai gereja-gereja Tuhan. Tugas pemberitaan Injil, bersaksi, melayani, ada di dalam gengam tangan kita semua. Penulis kitab Ibrani menyemangati kita untuk terus berlomba melakukan karya nyata, seperti yang Yesus dan para murid lakukan pada masa lampau. Sekalipun ada banyak kesulitan dan tantangan yang kita hadapi, tetapi tetaplah menyatakan kesaksian dan pelayanan kita dengan mata yang tertuju kepada Yesus sendiri yang memulai pelayanan itu. Dengan berkarya dan melayani sembari mata ini tetap memandang Yesus, iman yang kita miliki semakin lama semakin dalam. Ketika ada banyak tantangan yang melanda, penulis Ibrani menuliskan untuk selalu mengingat akan Yesus, yang ketika dalam kesulitan, selalu setia melakukan segala tugas pelayanan dan misi di dalam dunia ini.

Patutlah kita berbahagia ketika dalam pelayanan kita, kita merasakan apa yang Yesus rasakan. Apapun yang kita alami: penolakan ketika mengabarkan Injil, penganiayaan ketika bersaksi, dihina ketika melayani, ingatlah bahwa kita belum mencucurkan darah. Bersyukurlah, ketika berpisah secara fisik dengan Yesus, kita mengalami rasa yang sama seperti yang dialami Yesus. Berbahagialah, keterpisahan dengan Yesus secara fisik, memperdalam iman percaya dan semakin giat dan berani berkarya, karena Roh Kudus ada di dalam hati setiap kita yang percaya.

No comments:

Post a Comment