Wednesday, April 6, 2011

Kemenangan yang Agung


1YOH. 5:1-5
Pada ayat 1-2, Yohanes sedang mengajar tentang Kasih. Dasar kasih kita kepada sesama adalah karena kita mengasihi Allah yang telah melahirbarukan kita. Lebih dalam lagi, kasih kepada Allah akan terlihat nyata di dalam ketaatan kita terhadap perintah-perintah-Nya. Semua orang yang mengasihi Allah, melakukan apa yang menyenangkan Allah.

Menyenangkan Allah dan melakukan perintah Allah tidak mempunyai ukuran tingkat sebab menyenangkan Allah merupakan respon terhadap kasih Allah di dalam hidup kita. Karena itu ayat 3 mengatakan bahwa perintah Allah tidaklah berat. Kita semua dapat memenuhi semua perintah Allah itu karena kita semua yang lahir dari Allah telah mengalahkan dunia. Pernyataan kemenangan Allah ini menjadi dasar mengapa perintah Allah tidaklah berat. Dalam bahasa aslinya, kata ‘mengalahkan’ memiliki akar kata yang sama dengan kata ‘kemenangan.’ “Mengalahkan” berarti mendapatkan kemenangan dalam sebuah pertandingan. Di dalam konteks 1 Yohanes ini, kemenangan itu berarti menang atas segala kuasa yang melawan Allah. Kita yang lahir dari Allah dapat menahan segala kuasa yang mencoba mengekang kita di dalam dunia dengan membujuk kita meninggalkan iman kita di dalam Kristus. Yohanes ingin menekankan kenyataan kemenangan itu, yakni bahwa orang percaya memiliki kemenangan itu sekarang juga.

'Kemenangan iman’ di dalam konteks ini berarti melanjutkan hidup di dalam iman bahwa Yesus adalah Anak Allah dan melalui Dia kita beroleh hidup, kita dapat mengalahkan dunia (3:13-14), lalu menerima hidup (2:1-2; 5:13) dan kita dijaga dari si jahat (5:18). Iman itu bukanlah tujuan kemenangan, bukan pula sesuatu untuk mendapat kemenangan. Iman itu sendiri adalah kemenangan karena berpusat kepada Anak Allah yang memberi kemenangan.

Memiliki iman seperti itu adalah memiliki kepercayaan kepada Allah, seperti anak-anak kepada orang tua mereka. Dan mereka memiliki kepercayaan karena pengalaman mereka terhadap kesetiaan dan kasih orang tua terhadap mereka. Jadi, panggilan untuk beriman dan panggilan untuk mengasihi adalah satu paket yang lengkap. Panggilan untuk mengasihi muncul dari natur Allah yang adalah kasih, yang mengasihi, mendorong, memberi perintah, dan menguatkan kita untuk mengasihi. Kita dipanggil untuk percaya kepada Allah yang adalah kasih. Allah adalah kasih bukanlah sebuah slogan romantis, tetapi sebuah kebenaran yang utama.

Kemenangan Agung Yesus yang kita imani juga sebagai kemenangan orang percaya, biarlah memimpin kita untuk tetap melakukan panggilan kita untuk setia kepada Yesus dan mengasihi sesama kita.

No comments:

Post a Comment