Saturday, May 21, 2011

Cakap Dalam Menggunakan Uang


Luk. 16:8-10

Tentu kita semua mengenal sebuah pribahasa “besar pasak daripada tiang.” Pribahasa ini ingin menyampaikan agar dalam pengelolaan keuangan pribadi maupun keluarga, jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. Adanya pribahasa ini tidak membuat masalah keuangan semakin terbenahi, karena itu ada begitu banyak penulis buku berlomba-lomba membahas soal pengelolaan keuangan, baik keuangan pribadi maupun keuangan dalam keluarga. Sedemikian banyaknya buku tentang pengelolaan keuangan yang dijual memperlihatkan bahwa makin banyaknya masalah-masalah pengelolaan keuangan yang belum bisa terpraktikkan dengan baik. Masalah pengelolaan keuangan sudah dinyatakan pada waktu Yesus hidup melalui perumpamaan.

Diceritakan dalam teks kita ini, bahwa ada orang kaya mempunyai seorang bendahara yang dinilai tidak mampu untuk mengelola keuangan tuannya si orang kaya tersebut. Ketika bendahara itu tidak dapat mempertanggungjawabkan masalahnya, tuannya melepaskan jabatan sebagai hukuman baginya. Dalam kondisi yang berat, ide jahatpun muncul untuk menipu orang yang berhutang kepada tuannya untuk kepentingan dan kesejahteraan pribadi.

Dalam kehidupan orang percaya pun, perlu kita sadari sering tidak berfokus ke Sorga untuk menggunakan harta dunia demi kepentingan rohani dan sorgawi. Ketidakadilan, ketamakan dan kekuasaan sering terlibat dalam pengumpulan dan penggunaan "kekayaan duniawi." Inilah yang dimaksud dalam ayat 8 dan 9.

Penggunaan uang adalah sebuah ujian iman yang baik terhadap ke-Tuhanan Kristus. Kita perlu menyadari: (1) Uang adalah milik Tuhan, maka mari kita mengelolanya dengan bijak. (2) Uang dapat dipakai untuk kebaikan dan kejahatan, maka mari kita memakainya untuk kebaikan. (3) Uang mempunyai kuasa, maka mari kita memakainya dengan berhati-hati dan berhikmat. Kita harus memakai segala barang-barang materi sebagai cara untuk memperdalam akar iman serta mempertinggi tingkat ketaatan kita akan firman Tuhan.

Di dalam kebijakan memakai kesempatan penggunaan keuangan, bukanlah untuk mendapatkan Sorga, tetapi supaya Sorga (sebagai tempat tinggal kekal) akan menjadi sebuah pengalaman yang terbuka lebar bagi mereka yang membutuhkan. Jika kita menggunakan uang kita untuk menolong mereka yang membutuhkan atau membantu mereka menemukan Kristus, maka investasi duniawi kita akan membawa keuntungan yang kekal.

No comments:

Post a Comment